GIANYAR – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Gianyar menggelar kegiatan skrining Tuberkulosis (TBC) melalui pemeriksaan rontgen dada (CXR) dan pemeriksaan dahakbagi seluruh tahanan dan narapidana. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Active Case Finding (ACF) TBC Tahun 2025, yang bertujuan mendeteksi secara dini potensi penularan TBC di lingkungan pemasyarakatan, (16/10)
Kegiatan skrining ini terselenggara berkat sinergi lintas sektor antara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, Puskesmas Gianyar I, Global Fund, dan Tirta Medical Center (TMC). Kolaborasi ini mencerminkan komitmen bersama dalam memperkuat sistem kesehatan di lingkungan Lapas dan Rutan, khususnya dalam upaya penanggulangan penyakit menular seperti TBC.
Pemeriksaan rontgen dan tes dahak ini juga merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan RI Nomor PAS.06-PK.07.03-426, tentang Persiapan Kegiatan Penemuan Kasus TBC di 531 Rutan, Lapas, dan LPKA di seluruh Indonesia. Melalui program nasional ini, pemerintah berupaya mewujudkan lingkungan pemasyarakatan yang sehat dan terbebas dari ancaman penyakit menular.
Kepala Rutan Gianyar, Agus Setiawan, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata dukungan terhadap program nasional eliminasi TBC tahun 2030.
“Kami menyadari bahwa lingkungan rutan memiliki risiko tinggi terhadap penyebaran penyakit menular. Oleh karena itu, kegiatan skrining ini sangat penting dilakukan secara menyeluruh agar penularan dapat dicegah sedini mungkin. Kami berterima kasih atas dukungan semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kepala Rutan Gianyar menegaskan bahwa pihaknya (Rutan Gianyar) akan terus berupaya meningkatkan kesadaran warga binaan akan pentingnya menjaga kesehatan diri dan lingkungan. Selain pemeriksaan medis, kegiatan ini juga disertai dengan penyuluhan kesehatan tentang gejala, pencegahan, dan tata laksana pengobatan TBC oleh petugas kesehatan dari Puskesmas Gianyar I dan Tirta Medical Center.
Perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menjelaskan bahwa skrining TBC di Rutan Gianyar merupakan langkah penting dalam menekan angka kasus TBC di wilayah Gianyar.
“Kegiatan ini bukan hanya deteksi, tetapi juga edukasi. Kami ingin memastikan bahwa warga binaan mendapatkan hak yang sama dalam pelayanan kesehatan, termasuk akses pemeriksaan dan pengobatan TBC secara berkesinambungan,” ungkap salah satu tenaga kesehatan Dinkes Gianyar.
Kegiatan skrining berjalan dengan lancar dan tertib. Tim medis melakukan pemeriksaan terhadap seluruh tahanan dan narapidana tanpa terkecuali. Bagi mereka yang menunjukkan gejala atau hasil rontgen mengarah pada indikasi TBC, akan dilakukan pemeriksaan lanjutan melalui tes dahak serta evaluasi medis lebih mendalam oleh tenaga kesehatan.
Selain memberikan manfaat bagi warga binaan, kegiatan ini juga berdampak positif terhadap kesehatan petugas pemasyarakatan. Dengan deteksi dini, risiko penyebaran penyakit di lingkungan kerja dapat diminimalkan. Upaya ini sejalan dengan prinsip pemasyarakatan modern yang tidak hanya menekankan aspek pembinaan, tetapi juga kesejahteraan dan kesehatan bagi seluruh penghuni Rutan.
Melalui kegiatan kolaboratif ini, Rutan Gianyar menegaskan komitmennya untuk terus mendukung program pemerintah dalam menurunkan angka kasus TBC di Indonesia. Dengan kerja sama lintas sektor yang kuat, diharapkan upaya deteksi dini dan pengendalian penyakit menular di lingkungan pemasyarakatan dapat berjalan optimal, sehingga tercipta lingkungan yang lebih sehat, aman, dan manusiawi bagi seluruh warga binaan maupun petugas.
