Sabtu, 04 Oktober 2025

Dekat dengan Nelayan, Sat Polairud Karangasem Hadirkan Patroli Humanis di Pesisir Pantai Ujung



Sabtu pagi, 4 Oktober 2025, suasana di pesisir Pantai Ujung, Desa Tumbu, Karangasem, terasa berbeda. Di tengah angin laut yang berhembus dan deru ombak yang khas, hadir sosok berseragam yang membawa pesan penting bagi keselamatan para nelayan. Aiptu I Wayan Sutarja, S.H., selaku Kanit Patroli Satuan Polairud Polres Karangasem, melaksanakan kegiatan sambang dialogis sebagai bagian dari patroli rutin di wilayah pesisir. Namun lebih dari sekadar rutinitas, kegiatan ini menjadi wadah komunikasi hangat antara aparat kepolisian dengan masyarakat nelayan, yang selama ini menjadi garda terdepan dalam pemanfaatan sumber daya laut.


Dalam kegiatan tersebut, Aiptu Wayan Sutarja tidak hanya menyampaikan pesan-pesan terkait keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), namun juga secara khusus mengingatkan pentingnya keselamatan dalam melaut. Ia menekankan agar para nelayan tidak mengabaikan penggunaan life jacket atau pelampung sebagai alat keselamatan dasar yang seringkali dianggap sepele. “Cuaca laut bisa berubah sewaktu-waktu, dan keselamatan harus menjadi prioritas utama. Jangan hanya fokus pada hasil tangkapan, tetapi juga perhatikan risiko yang mungkin terjadi,” demikian pesan yang ia sampaikan kepada para nelayan yang tengah bersiap melaut.


Pendekatan dialogis yang digunakan dalam patroli ini menunjukkan upaya humanis Polairud dalam merangkul masyarakat pesisir, dengan harapan dapat menumbuhkan kesadaran kolektif terhadap pentingnya keselamatan di laut. Kegiatan seperti ini menjadi contoh nyata bahwa peran polisi tidak hanya terbatas pada penegakan hukum, tetapi juga sebagai mitra aktif masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman dan produktif.


Dengan hadirnya patroli yang bersahabat seperti ini, diharapkan tidak hanya menurunkan angka kecelakaan laut, namun juga membangun budaya sadar keselamatan di kalangan nelayan Karangasem. Karena pada akhirnya, laut bukan hanya tempat mencari nafkah, tetapi juga ruang hidup yang harus dijaga bersama.

Berselancar di samudera dunia maya